Minggu, 14 Desember 2008

Ternyata, Menyapih itu Mudah...



Sudah 2 tahun 2 bulan ini aku terlepas dan terbebas dari kegiatan menyusui. Aku bersyukur karena ternyata disela-sela kesibukanku sebagai wanita karier (ceilee.. sok sibuk!!), aku masih bisa dan mampu melakukan pemberian ASI kepada anakku sampai usia 2 tahun. Awalnya aku sempat gak pede apakah aku bisa melakukan semuanya, mulai dari memandikan, memberi makan/minum, mengajak ngobrol, mengganti popok, dll (pokoknya banyak banget lah aktifitas yang dimiliki seorang ibu yang baru melahirkan n gak perlu disebutin satu-satu, capek deh..). Dulu, sehari setelah melahirkan ternyata ASIku gak langsung keluar karena gak ada rangsangan n posisi bayi waktu itu di kamar tersendiri. Sempat kuatir gak bisa keluar selamanya, tapi Alhamdulillah setelah aku dipertemukan dengan bayiku dalam satu kamar dan dengan niat yang sungguh2, banyak waktu dan kesempatan untuk merangsang keluarnya ASI. Syukurlah, proses menyusuinya sukses n lancar.
Menjelang usia anakku pas 22 bulan, aku agak kepikiran bagaimana nanti cara menyapihnya?? Berdasarkan testimonial temen-temen kantorku, menyapih bukanlah hal yang mudah dan gampang. Ada yang harus mengolesi puting susunya dengan betadine, brotowali, minyak tawon atau diplester dengan tensoplast.
Masa iya sih harus kayak gitu, kemudian aku sempatkan diri browsing data via internet Tips Menyapih Si Kecil (http://www.tabloid-nakita.com/). Ternyata sebelum melakukan penyapihan, diperlukan suatu niat dan keinginan serta keyakinan bahwa kita bisa. Tidak perlu melakukan hal-hal seperti tersebut di atas, menyapihlah dengan cinta. Aku hanya berusaha untuk selalu berkomunikasi dengan anakku, memberinya pengertian bahwa seusia dia sudah bukan waktunya "nenen".
Dulu... Sepulangnya aku dari kantor, setibanya di rumah, tiba pula waktunya menyusui anakku. "Bunda, dhedhek nenen ya", (sambil narik-narik kancing dasterku), itulah kata-kata pertama yang aku dengar ketika aku sampai di rumah. (Selalu terngiang-ngiang di telingaku sampai sekarang meskipun sudah tidak menyusui dia lagi).
Aku bersyukur karena dalam proses penyapihan, aku tidak mengalami hal yang sulit. Terima kasih ya Allah..

4 komentar:

Yudhi Gejali, dr. mengatakan...

Yah sip-sip...tolong bagikan testimonial anda ke banyak ibu-ibu yang lain..soalnya kasihan tuh banyak bayi yang ga dapet ASI eksklusif.

"Rooming In", atau sekamar dengan bayi akan dapat merangsang keluarnya Air Susu.

Wiwin mengatakan...

Congratlah..dapat memberikan yg terbaik untuk nanda

Sofia AdiRa mengatakan...

niaaa.... akhirnya kita ketemu jg didunia blog. selamat ya dah lulus ASI-nya. diriku masih berjalan ASI, baru 10 bulan ini. kalo pergi sepaket deh, dimana aku pergi ririz selalu ngintil hehehe... soalnya harus selalu dekat dengan kendi susunya, kalo ga bisa "gawat"...

menyusui itu menyenangkan ^_^

Anonim mengatakan...

tq ya mba...ntar ku coba deh tipsnya..wlu skr masih neteki.mg berhasil.seneng ya bisa ngasih ASI utk buah hati